(Duta Dancow 2012)
Menurut Lely Tobing, ahli Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) , salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan orang tua adalah; bagaimana cara terbaik untuk menjadikan balita mereka cerdas sehingga nantinya bisa memiliki masa depan yang cerah?
Menurut Lely Tobing, ahli Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) , salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan orang tua adalah; bagaimana cara terbaik untuk menjadikan balita mereka cerdas sehingga nantinya bisa memiliki masa depan yang cerah?
“Saya
biasanya menjawab simple, yaitu mengajak mereka untuk sama-sama menstimulasi
otak anak dengan cara yang menyenangkan. Karena dengan menstimulasi, kita juga
bisa sekaligus mengolah otak anak dengan cara yang tepat,” buka Lely Tobing.
Pendapat
tersebut ternyata didukung oleh World Health Organization, Bu! Menurut World Health Organization (WHO),
seorang anak, khususnya balita, harus mendapat stimulasi positif dari
lingkungannya. Dengan stimulasi yang baik, balita akan mampu mengolah otak
mereka sehingga kemampuan kognitif, sosial, dan perilakunya dapat berkembang
dengan baik.
Lebih
jauh lagi, Ibu Lely Tobing yang juga berprofesi sebagai instruktur Brain Gym melihat hubungan pernyataan
WHO dengan penelitian yang dilakukan Educational Kinesiology Foundation, dimana
menyatakan ada tiga dimensi pada otak anak yang memerlukan stimulasi positif.
Pertama,
ada Dimensi Lateral yang menentukan keserasian otak kanan dan kiri. Kemudian
ada Dimensi Fokus sebagai penentu koordinasi saraf tubuh belakang, batang otak
& bagian depan otak. Serta, Dimensi Pemusatan untuk koordinasi
keseimbangan, sistem limbik, otak tengah, dan otak besar.
“Sebenarnya,
tujuan utama stimulasi positif adalah merangsang otak si Kecil untuk lebih
banyak berproses. Dengan diberikan stimulus, bagian-bagian otak si Kecil akan
didorong untuk saling berkoneksi dan mengolah informasi yang diterima. Nah,
dari sinilah sinergi pada dimensi otak si Kecil terjadi Bu. Semakin banyak si
Kecil diberi stimulus, semakin sering pula dimensi pada otaknya akan saling
bekerja sama. Pada akhirnya, sinergi yang baik pun akan berpengaruh positif
terhadap aspek konsentrasi, stamina, rasa percaya diri, stress, kontrol emosi,
serta kemampuannya berfikir mengolah informasi baru” lanjut Lely Tobing.
Mungkin
Ibu penasaran ingin tahu cara menstimulasi otak si Kecil dengan mudah dan
efektif. Ternyata Bu, caranya adalah semudah mengajaknya aktif bergerak dan
bermain. Mulai dari sekedar berjalan-jalan di taman, berolahraga, atau bahkan
hanya dengan bermain dirumah! Sekarang ini, sudah tersedia berbagai permainan
edukatif berbentuk board games (papan bermain) dengan alat peraga seperti
puzzle, dan papan penyusun pola yang dapat merangsang otak si Kecil untuk
bekerja.
“Seperti
yang saya jelaskan diawal, menstimulasi dan mengolah otak anak haruslah dengan
cara menyenangkan. Karena pada saat usia 1-6 tahun bermain adalah kegiatan yang
menyenangkan bagi seorang anak, ajaklah mereka bermain agar bisa menstimulasi
dan mengolah otak mereka dengan baik,” tutup Lely Tobing yakin.
0 komentar:
Posting Komentar