ANAK KREATIF



(Duta Dancow 2012)
 
Kreativitas seringkali dikaitkan dengan bidang seni seperti seni lukis, musik, atau drama dan lainnya. Padahal, kreativitas juga menyangkut berbagai hal yang terkait dengan kegiatan manusia, mulai dari kegiatan rutinitas harian, seperti memilih menu makan slang, sampai kegiatan yang hanya setahun sekali dilakukan, seperti merancang tema pesta perayaan ulang tahun. Pada anak-anak, kreativitas diukur berdasarkan kelancaran munculnya ide-ide dan proses yang dilakukan dalam menghasilkan sesuatu. Hal ini terlihat misalnya, ketika anak menentukan komposisi warna saat mewarnai dan menciptakan sesuatu yang unik


Kreativitas bukan hanya merupakan suatu produk, melainkan juga proses. Kreativitas dapat ditunjukkan dalam berbagai hal, misalnya membuat lelucon yang baru dan tidak terpikirkan orang lain atau bahkan orangtua si anak sekalipun. Atau bisa juga melalui jalan keluar suatu permasalahan yang berbeda dari anak lainnya.

Kreativitas anak juga terlihat saat ia mencari ide-ide solusi sederhana dan unik/orijinal untuk menghadapi suatu masalah tertentu. Inilah yang disebut sebagai creative problem solving atau pemecahan masalah secara kreatif, yaitu suatu proses mental untuk menciptakan jalan keluar terbaik bagi suatu masalah. Anak yang memiliki kemampuan ini biasanya mampu menciptakan sendiri solusi kreatif atas suatu masalah dan tidak hanya mengandalkan orang lain untuk menghadapinya.

Anak kreatif biasanya selalu memiliki berbagai cara macam ide. Anak yang kreatif penuh dengan imajinasi dan rasa ingin tahu. Mereka juga biasanya senang mencoba hal-hal baru yang kritis. Karena pemikiran yang kreatif biasanya berbeda dengan aturan yang ada atau juga berlebihan.

1.
Pengertian Anak Kreatif

Anak yang kreatif adalah anak yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk atau aktivitas baru, hasil dari pemikirannya sendiri secara orisinil.

2.
Sub-Indikator Perilaku Anak Kreatif

a.
Orisinil

b.
Kelancaran ide

c.
Rasa ingin tahu

d.
Imaginatif

e.
Produktif

3.
Ciri-ciri Perilaku Anak Kreatif

a.
Orisinil


Adalah kemampuan:


1)
Mengeksplor dan menemukan sendiri ide-ide yang belum pernah diajarkan padanya dalam memecahkan masalah.


2)
Menggabungkan ide-ide yang pernah diajarkan menjadi suatu ide orisinil dalam menyelesaikan masalah.


3)
Menggunakan ide penyelesaian masalah untuk menyelesaikan masalah yang berbeda dari sebelumnya.


4)
Menghasilkan produk yang berbeda dari pada umumnya.


5)
Cenderung menantang ide atau sudut pandang yang bersifat tradisional/umum.



Ciri-ciri perilaku


1)
Dapat menghasilkan solusi penyelesaian masalah dari pengalaman dan mengamati orangtua.


2)
Dapat mengaplikasikan solusi penyelesaian masalah pada masalah lainnya.


3)
Dapat menghasilkan produk kreasi (e.g., gambar) yang berbeda dari teman-temannya.


4)
Dapat mengembangkan ide untuk menghasilkan produk kreasi (e.g.,gambar) yang berbeda dari contoh atau apa yang telah diajarkan.


5)
Dapat memaparkan ide yang tidak terpikirkan oleh teman-temannya dalam menyelesaikan tugas di kelas.


6)
Dapat mengusulkan ide kegiatan untuk dilakukan sendiri atau bersama teman/keluarga.





b.
Kelancaran ide


Adalah kemampuan untuk:


1)
Menceritakan isi pikirannya.


2)
Menghasilkan beragam ide untuk memecahkan suatu permasalahan.


3)
Selalu dapat menemukan ide lainnya untuk memecahkan permasalahan lebih lanjut.


4)
Menjadikan pengalaman dan pembelajaran sehari-hari sebagai sumber ide pemecahan masalah.



Ciri-ciri perilaku


1)
Menceritakan isi pikirannya.


2)
Dapat memaparkan lebih .dari satu ide untuk memecahkan masalah, sehingga dapat memilih satu ide yang paling sesuai.


3)
Dapat menemukan ide baru saat proses pemecahan masalah berada di titik buntu.





c.
Rasa ingin tahu


Adalah kemampuan untuk:


1)
Mengeksplor hal-hal yang ada di sekitarnya.


2)
Terbuka terhadap hal-hal baru.


3)
Menunjukkan keinginan mencoba dan bereksperimen dengan hal-hal baru.



Ciri-ciri perilaku


1)
Mengamati objek tertentu yang menarik minatnya.


2)
Bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya.


3)
Tertarik dengan suatu kegiatan yang baru dikenalkan padanya.


4)
Berusaha meraih objek tertentu.


5)
Menanyakan secara mendalam hal-hal yang baru dikenalkan padanya.


6)
Ingin mencoba melakukan kegiatan yang dilakukan oleh orang lain (e.g., melihat ibu menyapu lalu mencoba mengikutinya).





d.
Imaginatif


Adalah kemampuan untuk:


1)
Membayangkan sesuatu yang tidak nyata seakan-akan nyata di dalam kehidupannya.


2)
Mengarang cerita dan permainannya sendiri.



Ciri-ciri perilaku


1)
Berpura-pura menirukan perilaku orangtua / caregiverutamanya dalam suatu permainan (e.g., memberi makan dan memandikan boneka).


2)
Membayangkan dirinya menjadi bagian dari suatu film.


3)
Membayangkan dirinya berhubungan dengan tokoh cerita yang ia minati (e.g., bercerita bahwa dirinya bermain bola dengan Barney).


4)
Membuat sendiri aturan dan jalannya suatu permainan.


5)
Mengarang sendiri ceritanya selagi bermain pura-pura.


6)
Melanjutkan cerita yang belum selesai sesuai dengan idenya sendiri.


7)
Menciptakan tokoh dan karakter tokoh tersebut di dalam cerita yang dikarangnya.





e.
Produktif


Adalah kemampuan untuk:


1)
Membuat suatu karya dengan sumber atau bahan-bahan yang ada.


2)
Mengkombinasikan berbagai hal yang ada untuk membuat sesuatu yang baru dan menarik.


3)
Melaksanakan aktivitas yang menghasilkan sesuatu.



Ciri-ciri perilaku


1)
Menghasilkan sesuatu yang bersifat sederhana/kompleks dari kegiatan bebas.


2)
Memindah-mindahkan barang, membuat coretan-coretan kasar, membongkar-bongkar barang.


3)
Menggambar menggunakan cat air dengan jari.


4)
Menempel berbagai bahan untuk membuat gambar mozaik (daun, kain,dll).


5)
Membuat berbagai bentuk benda dari playdough.


6)
Mencampur berbagai macam warna sehingga menemukan kombinasi warna yang menarik.


7)
Mengkombinasikan berbagai model dan warna baju dalam bermain boneka maupun bagi dirinya.


8)
Mengkombinasikan berbagai mainan untuk menemukan permainan baru yang menarik (istana lego dimainkan bersama boneka putri).


9)
Menggunakan media / peralatan yang lebih beragam untuk menghasilkan sesuatu dari kegiatan bebas.




Tips: Stimulasi Anak Kreatif
-
Ajak anak untuk berjalan-jalan dan bermain di luar ruangan. Kenalkan nama¬-nama tanaman, binatang, warna, bentuk yang dilihat di sekitar. Kenalkan buku dengan perlihatkan gambar-gambar yang ada di buku, membuka halaman buku, dll.
-
Libatkan anak membantu pekerjaan rumah tangga sederhana, contohnya, menyalakan lampu menjelang malam hari dan membereskan mainan setekah dipakai.
-
Beri kesempatan pada anak untuk bertanya dan bercerita tentang dirinya. Beri tanggapan positif dengan mengangguk dan tersenyum. Beri penilaian positif, artinya orangtua tidak mengkritik anak ("kok kamu begitu? Kamu salah!")
-
Tetap beri jawaban atau tanggapan positif walaupun anak bercerita/bertanya tentang hal yang sama berulang-ulang. Tanggapi dengan nada bicara yang lembut dan hangat.
-
Sediakan ruangan/pojok bermain untuk anak. Syaratnya harus aman, nyaman, dan bersih. Cari ruangan yang dapat dipantau oleh orangtua soot sedang mengerjakan hal lain.
-
Ajak anak melakukan aktivitas yang yang merangsang kreativitasnya, contohnya, menciptakan sesuatu dari barang bekas.
-
Temani dan dampingi anak selama bermain. Ajarkan anak cara atau langkah¬langkah memainkan mainannya. Berikan perhatian penuh pada anak.
-
Berikan pujian ketika anak berhasil membuat kreasinya sendiri & beri anak dukungan ketika ia belum berhasil atau masih dalam proses membuat suatu kreatif.


 

0 komentar:

Posting Komentar