KEMBANGKAN MEMORI, FOKUS & LOGIKA


(Duta Dancow 2012)
Bermain bersama balita bisa menstimulasi sekaligus mengolah otak anak sehingga kemampuan kognitif, sosial, dan perilakunya dapat berkembang dengan baik.

Berikut video dari Ibu Lely Tobing mengenai bagaimana mengembangkan Logika, Fokus, Memori si Kecil..

           
Menurut berbagai ahli perkembangan anak, bermain adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengolah otak balita. Semakin banyak dirinya beraktivitas yang berhubungan dengan kemampuan memproses, mengintrepretasikan, dan mengategorikan informasi melalui penglihatan, pendengaran, serta gerakan motorik yang didapatkan saat bermain, maka kemampuan anak untuk berfikir akan semakin berkembang. Denganbegitu, ia dapat menyerap pengetahuan dan informasi baru dengan baik. 

Ibu Lely Tobing pun sependapat. Menurutnya, bermain bersama, terlebih lagi pada masa Golden Period (usia balita) pertumbuhan sel saraf otak anak sedang berkembang sangat pesat.  Salah satu area perkembangan anak yang mendapat manfaat dari permainan berkualitas adalah kemampuan di area kognisi atau intelektualnya. “Karena itu, permainan yang mengasah memori, logika dan rentang waktu atensi (fokus) akan membantu kemampuan anak di jenjang pendidikannya nanti,” papar ibu Lely.

“Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, akan lebih baik jika permainan yang digunakan memang dirancang untuk mengolah otaknya dengan cara menyenangkan, seperti bermain permainan edukatif yang tersedia dalam berbagai macam bentuk,” lanjut Ibu Lely.

Ibu Lely menambahkan, dengan berkembang pesatnya ilmu PAUD, kini permainan olah otak yang bisa melatih 3 aspek (memori, logika, dan fokus) sangatlah mudah didapatkan. Apa saja mainannya? Yuk kita simak sama-sama!

1. Permainan Memori
Untuk mengasah memori, pada saat berusia 1-3 tahun, Ibu Lely menyarankan agar anak sering-sering diajak bermain puzzle asosiasi, seperti menyusun beberapa bagian terpisah menjadi 1 bentuk yang utuh. Namun, bagian anak usia 4-6 tahun, berikan tingkat kesulitan yang berbeda. Seperti bermain puzzle yang menghubungkan 2 benda berbeda dengan benar. “Ajak anak untuk bermain puzzle secara teratur, sehingga ia bisa lebih siap saat mengikuti proses belajar di sekolah nantinya,” tutup Ibu Lely. Dengan diajak bermain, anak pun dapat mengasah kemampuan motorik halus dan kemampuan fokus dalam menyelesaikan tugas sederhana.


2. Permainan Logika
Selain puzzle, Ibu Lely juga menyarankan permainan board game asosiasi sebagai cara untuk mengasah kemampuan logika anak. Board Asosiasi sendiri adalah sebuah alat bantu untuk mengasah kecerdasan visual spasial anak dengan cara anak diajak untuk bermain mengelompokkan berbagai gambar berdasarkan kategori, seperti gambar binatang yang dikategorikan berdasarkan kaki, warna, habitat, hingga ciri khas masing-masing.

Permainan ini melatih visual spasial anak. Jika dilakukan dengan teratur, anak terlatih untuk tekun, teliti, sekaligus kreatif. Dengan begitu, saat masuk sekolah, anak pun akan lebih siap untuk belajar secara akademis, seperti; membaca, menulis dan berpikir logika.


3. Permainan Fokus
Untuk mengasah kemampuan fokus anak, Ibu Lely menyarankan permainan mengelompokkan benda atau gambar yang sama di antara 2 kelompok. “Jenis permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan persoalan sederhana, dan menunjukkan kesamaan pada sebuah kelompok. Permainan ini membantu anak memecahkan masalah dan mengenal kesamaan akan benda-benda di sekitarnya.

0 komentar:

Posting Komentar