PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA




Uang memang bukan segalanya, tetapi segala sesuatu membutuhkan uang. Dan untuk mempersiapkan Anak Life-Ready, mau tak mau orangtua dituntut mampu mengelola keuangan rumah tangga dengan balk, sehingga mampu menyiapkan kebutuhan dalam menyiapkan Anak Life-Ready.

Banyak orangtua belum membuat perencanaan keuangan dengan benar, sehingga pendapatan yang diperoleh tidak berdampak secara optimal. Perencanaan financial yang benar dapat menjadikan keuangan keluarga menjadi sehat.

1.
Pengelolaan Keuangan Keluarga (Cash Flow Management)

Kunci awal kesuksesan finansial dalam rumah tangga dimulai dengan adanya kesepakatan Anda dan pasangan Anda untuk mengelola keuangan yang ada.

Pengelolaan keuangan artinya melakukan penataan pengeluaran uang dengan pendapatan. Pengeluaran uang harus dirancang sedemikian efektif dan efisien agar semua kebutuhan dalam rumah tangga dapat terpenuhi.

Hal ini sangat penting, terutama dalam upaya menyiapkan Anak Life-Ready. Orangtua harus mampu menghitung biaya pendidikan bagi anaknya, balk pendidikan formal maupun non-formal. Selain dari pada itu juga untuk merencanakan liburan. Liburan merupakan kebutuhan setiap orangtua untuk meningkatkan produktifitasnya, juga untuk meningkatkan tumbuh kembang anaknya.

Ada empat kemungkinan yang bisa terjadi tentang pengelolaan uang dalam sebuah hubungan.

a.
Penghasilan suami dan istri digabung, lalu digunakan untuk keperluan keluarga.

b.
Penghasilan suami sepenuhnya milik keluarga, penghasilan istri milik sendiri.

c.
Suami memberikan uang bulanan kepada istri, tetapi jumlah penghasilan sesungguhnya tidak diketahui pasangan.


Pembagian tugas dalam menyelesaikan kebutuhan. Misal gaji suami digunakan untuk bayar cicilan rumah, bayar uang sekolah anak, dan bayar belanja bulanan. Sedangkan gaji istri digunakan untuk bayar tagihan listrik, telepon, don urusan liburan.

Tidak ada yang benar dan salah dalam model pengelolaan keuangan yang Anda berdua pilih. Namun, Anda berdua wajib terbuka mengenai berapa penghasilan yang diperoleh, siapa yang bertugas jadi manajer keuangan, dan bagaimana pembagian tugas dalam pengelolaan penghasilan.

Misalkan Anda dan suami memilih cara pengelolaan nomor b, yaitu semua penghasilan suami diserahkan kepada Anda sebagai manajer keuangan don digunakan untuk semua kebutuhan hidup keluarga. Sedangkan penghasilan Anda, digunakan untuk diri sendiri dan juga investasi keluarga.

Model pengelolaan keuangan rumah tangga nomor a hingga c cukup mudah diterapkan. Penghasilan dikumpulkan menjadi satu, kemudian dialokasikan ke berbagai pos pengeluaran. Manajer keuangan pun hanya satu orang, Anda atau pasangan. Sedangkan, model nomor d membutuhkan pembagian yang lebih terperinci, agar jelas siapa membayar apa setiap bulannya.

Yang penting adalah pengelola keuangan keluarga, apakah itu isteri atau suami harus membuat catatan harian pengeluaran keuangan rumah tangganya. Catatan ini sangat penting untuk memantau bobot setiap jenis pengeluaran keuangan. Dengan demikian pengeluaran keuangan setiap bulan dapat dilakukan evaluasi secara rutin serta perbaikan-perbaikan agar pengelolaan keuangan rumah tangga semakin baik, efektif dan efisien.

2.
Ada Beberapa Jenis Pengeluaran Keuangan dalam Rumah Tangga, yaitu:


a.
Cicilan hutang

b.
Premi asuransi

c.
Rumah tangga

d.
Transportasi

e.
Anak

f.
Keluarga

g.
Pekerjaan

h.
Kesehatan

i
Pribadi

3.
Proporsi Pengeluaran Keuangan yang Sehat, adalah:

a.
Cicilan hutang : maximal 30% dari pendapatan/penghasilan.

b.
Premi asuransi, rumah tangga, transportasi, anak, keluarga, pekerjaan dan kesehatan : maximal 20% - 40%

c.
Pribadi : maximal 20%

d.
Menabung : minimal 10%


Proporsi tersebut sebagai alat kontrol apakah keuangan rumah tangga kita sehat atau tidak. Selanjutnya ada ratio keuangan yang digunakan, yaitu:

a.
Debet service ratio harus < 30% (total cicilan hutang bulanan : penghasilan bulanan).

b.
Savings ratio harus > 10% (lnvestasi bulanan : penghasilan bulanan).

4.
Langkah-Iangkah Mengelola Keuangan Keluarga

Membangun kesepakatan atau komitmen antara suami dan istri dalam mengelola keuangan rumah tangga.

a.
Membuat catatan harian pengeluaran.

b.
Melakukan evaluasi pengeluaran keuangan keluarga.

c.
Berupaya mewujudkan keuangan keluarga yang sehat, dalam rangka menyiapkan Anak Life-Ready.

Contoh format catatan pengeluaran harian







 

0 komentar:

Posting Komentar